50
Pedoman Kehidupan
Dari Al-Qur’an
Dari Al-Qur’an
Disarikan
dari kitab:
قَوَاعِدُ
قُرْآنِيَّةْ
Karya:
DR.Umar
bin Abdullah al-Muqbil
****
Pedoman
ke:2 (lanjutan)
4.Pada
permulaan perang badar, al-Qur’an sudah menegaskan tentang qo’idah ini, yaitu
melalui ayat yang berbunyi :
كَمَآ اَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِنْ
بَيْتِكَ بِالْحَقِّ
وَاِنَّ
فَرِيْقًا مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ لَكٰرِهُوْنَ.يُجَادِلُوْنَكَ
فِي الْحَقِّ بَعْدَ مَاتَبَيَّنَ كَأَنَّمَا
يُسَاقُوْنَ
اِلَى الْمَوْتِ وَهُمْ يَنْظُرُوْنَ
Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi
dari rumahmu dengan kebenaran, padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang
beriman itu tidak menyukainya.
Mereka membantahmu tentang kebenaran
setelah nyata, seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedangkan mereka
melihat
(al-Anfal:5-6)
Betapa banyak Allah mencatat bagi orang-orang mukmin, tentang kebaikan,
keluhuran serta kemenangan yang diraih oleh pasukan muslim setelah peperangan
tersebut, dimana sebelumnya para sahabat tentu merasa berat hati dan sangat
terpaksa dalam memilih pertempuran tersebut!
5. Dalam
kehidupan Baginda Nabi juga sangat banyak peristiwa yang terkait dengan qo’idah
kedua ini, diantaranya adalah: ketika suami dari Sayyidah Ummu Salamah wafat,
beliau berkata: Aku pernah mendengar Rosulullah Shollallahu ‘alayhi wasallam
bersabda:
Tidak seorang muslim pun yang
tertimpa musibah, lalu ia mengucapkan apa yang telah diperintahkan oleh Allah
kepadanya, yaitu kalimat:
اِنَّا لِلّهِ وَ اِنَّآ
اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
Lalu ia membaca do’a:
اَللّٰهُمَّ
أْجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا
(Ya Allah, berilah pahala kepadaku dalam
menghadapi musibah ini dan berilah pengganti bagiku yang lebih baik darinya),
Kecuali Allah akan memberikan
pengganti yang lebih baik baginya.
Sayyidah Ummu Salamah berkata: saat suamiku
(Abu Salamah) wafat, aku berkata:muslim mana yang lebih baik daripada Abu
Salamah (suamiku ini)? Muslim mana yang lebih baik dibanding orang yang
rumahnya paling pertama berhijrah mengikuti Rosulullah? Tapi aku tetap
mengucapkan yang telah diajarkan oleh Beliau, maka Allah memberiku pengganti
yang lebih baik, yaitu: menjadi istri Rosulullah!
Renungkanlah peristiwa yang
telah terjadi pada kehidupan Sayyidah Ummu Salamah tersebut. Sebagai seorang
istri, perasaannya pasti hancur saat menyaksikan suami yang dikasihinya wafat.
Tapi sebagai seorang muslim, beliau tetap sabar, tabah dan yakin bahwa Allah
pasti akan mengganti kedukaan tersebut dengan sesuatu yang yang lebih baik,
lebih indah. Pada akhirnya, ketabahan dan keyakinannya itu membuahkan hasil,
saat Allah memberi pengganti baginya yang lebih baik (daripada Abu Salamah,
suaminya yang sudah wafat), yaitu:Rosulullah!
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar