Jumat, 22 Desember 2017

Qo'idah ke 2 (bagian 3)

50 Pedoman Kehidupan
Dari Al-Qur’an
Disarikan dari kitab:
قَوَاعِدُ قُرْآنِيَّةْ
Karya: DR.Umar 
    bin Abdullah al-Muqbil

**** 

Pedoman ke:2 (lanjutan)


    4.Pada permulaan perang badar, al-Qur’an sudah menegaskan tentang qo’idah ini, yaitu melalui ayat yang berbunyi :

كَمَآ اَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِنْ بَيْتِكَ بِالْحَقِّ
وَاِنَّ فَرِيْقًا مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ لَكٰرِهُوْنَ.يُجَادِلُوْنَكَ
 فِي الْحَقِّ بَعْدَ مَاتَبَيَّنَ كَأَنَّمَا يُسَاقُوْنَ
اِلَى الْمَوْتِ وَهُمْ يَنْظُرُوْنَ 

Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang beriman itu tidak menyukainya.
Mereka membantahmu tentang kebenaran setelah nyata, seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedangkan mereka melihat
(al-Anfal:5-6)


        Betapa banyak Allah mencatat bagi orang-orang mukmin, tentang kebaikan, keluhuran serta kemenangan yang diraih oleh pasukan muslim setelah peperangan tersebut, dimana sebelumnya para sahabat tentu merasa berat hati dan sangat terpaksa dalam memilih pertempuran tersebut!

5.   Dalam kehidupan Baginda Nabi juga sangat banyak peristiwa yang terkait dengan qo’idah kedua ini, diantaranya adalah: ketika suami dari Sayyidah Ummu Salamah wafat, beliau berkata: Aku pernah mendengar Rosulullah Shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda:

Tidak seorang muslim pun yang tertimpa musibah, lalu ia mengucapkan apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadanya, yaitu kalimat:

اِنَّا لِلّهِ وَ اِنَّآ اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ

Lalu ia membaca do’a:

اَللّٰهُمَّ أْجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا
(Ya Allah, berilah pahala kepadaku dalam menghadapi musibah ini dan berilah pengganti bagiku yang lebih baik darinya),

Kecuali Allah akan memberikan pengganti yang lebih baik baginya.


        Sayyidah Ummu Salamah berkata: saat suamiku (Abu Salamah) wafat, aku berkata:muslim mana yang lebih baik daripada Abu Salamah (suamiku ini)? Muslim mana yang lebih baik dibanding orang yang rumahnya paling pertama berhijrah mengikuti Rosulullah? Tapi aku tetap mengucapkan yang telah diajarkan oleh Beliau, maka Allah memberiku pengganti yang lebih baik, yaitu: menjadi istri Rosulullah!

       Renungkanlah peristiwa yang telah terjadi pada kehidupan Sayyidah Ummu Salamah tersebut. Sebagai seorang istri, perasaannya pasti hancur saat menyaksikan suami yang dikasihinya wafat. Tapi sebagai seorang muslim, beliau tetap sabar, tabah dan yakin bahwa Allah pasti akan mengganti kedukaan tersebut dengan sesuatu yang yang lebih baik, lebih indah. Pada akhirnya, ketabahan dan keyakinannya itu membuahkan hasil, saat Allah memberi pengganti baginya yang lebih baik (daripada Abu Salamah, suaminya yang sudah wafat), yaitu:Rosulullah!

(bersambung)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar